Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

Terobsesi Percepatan

Laju angin percepatan semakin menjadi-jadi. Semakin tidak terkirakan. Setelah diciptakan berbagai alat bantu untuk membuat semua hal menjadi semakin cepat, manusia menjadi terobsesi dengan percepatan. “Semua harus serba cepat, kalau tidak cepat akan tertinggal”, mungkin seperti itu yang ada dibenak mayoritas manusia saat ini. Saking cepatnya, manusia tidak sadar jika dirinya sudah mulai terobsesi dengan percepatan-percepatan.  Tidak hanya pada satu bidang saja, tetapi segala bidang. Percepatan berbanding lurus dengan kuantitas. Manusia memfokuskan hidupnya pada kuantitas. Cepat dan menghasilkan produk yang banyak. Sedikit usaha dan mendapatkan hasil yang banyak. Sholat supaya jualannya cepat laku dan menghasilkan untung yang banyak. Shadaqah supaya mendapat timbal balik yang lebih banyak. Belajar supaya bisa menghafal banyak materi pelajaran. Semua produk yang dijual harus bisa menimbulkan efek percepatan, jika tidak, tidak akan laku. Baik itu berupa alat bantu, buku-buku,

Sesuai Kehendak Tuhan ?

Ada orang yang mempunyai kecenderungan mudah marah. Setiap melihat sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan hati langsung bermuka masam. Jantungnya berdegub dengan cepat. Nafasnya tersengal-sengal. Mengeluarkan kata-kata kasar tanpa peduli situasi dan kondisi. Melakukan ekspresi yang bersifat destruktif. Melempar ini, itu ke arah yang tidak jelas. memukul ini, itu tanpa tujuan yang jelas. atau ada yang tanpa ekspresi sedikitpun namun ia mengutuk sesuatu yang membuatnya marah dengan sangat keras di dalam hati.   Ada orang yang mempunyai kecenderungan suka makan. Ia tidak segan-segan menghabiskan makanan tanpa peduli keluarga atau temannya sudah makan atau belum. Ia tidak berat menghabiskan uang yang dimilikinya untuk wisata kuliner. Ia tetap menjejalkan beraneka makanan dan minuman walaupun perutnya sudah terasa penuh.   Ada orang yang mudah iri dengki. Hatinya panas ketika ia melihat kenikmatan-kenikmatan yang dialami oleh orang lain, entah itu, tetangga, saudara, keluarga atau s