Saat ini pengakuan sebagai manusia adalah ketika seseorang mempunyai materi yang melimpah ruah. Di masyarakat, sering kita mendengar nasehat orang-orang tua, mugo-mugo kowe sesuk dadi uwong yo le, semoga kamu besok menjadi orang ya nak. Maksud menjadi orang adalah sukses secara materi. Manusia yang belum bisa mencapai sukses secara materi dianggap belum manusia. Tanpa terasa cara pandang tersebut begitu melekat dalam kehidupan sehingga sulit kita mengelak dari cara pandang itu. Walaupun kita tahu dan paham bahwa materi bukanlah substansi. Materi hanya sekedar alat bantu. Bahkan tubuh yang langsung dikasih oleh Tuhan saja hanya sebatas alat kehadiran. Melekatnya cara pandang tersebut membuat apa saja mengarah kepada sesuatu yang bersifat materialistis. Sesuatu yang mempersulit hidup manusia itu sendiri. Tetapi dianggap mempermudah kehidupan manusia. Kita ambil contoh tentang menikah. Dulu sebelum generasi milenia ketika seseorang usianya dipandang cukup untuk menikah me
Memungut butiran-butiran mutiara hikmah kehidupan