Cintanya Allah memang tak terbatas, walaupun (mungkin) mayoritas manusia sebagai makhluk ciptaan yang sangat diistimewakan-Nya sering memanfaatkan-Nya untuk memenuhi kesenangan-kesenangan pribadi tetapi tak pernah sedikitpun Di a secara tiba-tiba mengambil habis oksigen dari bumi, membuang air habis dari bumi, memberhentikan bumi berputar. Kalaupun dalam Al-Qur’an Dia mengatakan bahwa Dia pernah menghancurkan berbagai kaum dengan berbagai bencana besar, itu adalah wujud konsistensi tak terbatas-Nya atas berbagai perintah dan aturan-aturan yang diperintahkan kepada alam, karena pada dasarnya, saat itu seperti itulah yang harus terjadi pada alam (silahkan dipelajari hukum-hukum dasar alam, seperti bagaimana air bisa menguap atau membeku, gravitasi atau bagaimana udara bisa bergerak). Tetapi secara mesra, Allah membuat sebuah retorika peringatan bagi manusia, dan itu tidak untuk kepentingan-Nya, tetapi untuk kepentingan umat manusia sendiri. Dia ingin manusia menjadi lebih baik, lebih bai
Memungut butiran-butiran mutiara hikmah kehidupan