Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2016

Memangnya Siapa yang Tuhan ?

Apabila cahaya terpancar pada suatu benda maka pasti ada bayangan dari benda yang dipancari cahaya tersebut. Apakah itu arahnya dari samping atau dari atas. Bayangan itu kebalikan dari cahaya. Cahaya terang, bayangan gelap. Dimanapun ada cahaya, disitu ada bayangan.   Jika cahaya adalah sebuah solusi maka bukan berarti masalah akan benar-benar selesai atau tidak ada bayangan. Masalah selalu ada seiring dengan adanya solusi. Sebagaimana bayangan ada ketika cahaya ada. Yang bisa kita lakukan bukanlah menghilangkannya tetapi meminimalisirnya.   Pada pagi hari saat matahari mulai terbit dan menyinari benda-benda, benda yang terkena sinarnya akan membentuk bayangan yang berlawanan dengan arah matahari.   Ketika hari semakin siang maka panjang bayangan juga semakin berkurang sedikit demi sedikit. Bayangan akan menjadi sangat pendek saat posisi matahari membentuk garis lurus dengan bagian atas benda tersebut.   Ketika hari semakin sore, bayangan akan memanjang kembali dengan posisi yang b

Mengalir Kok Statis (Kemapanan 5)

Pada acara-acara formal kita sering mendengar kalimat “tak lupa shalawat serta salam kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, nabi yang telah membawa umat manusia dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang” pada pendahuluan yang diutarakan pembawa acara, pendahuluan sambutan atau mungkin pendahuluan pembicara utama. Dari kalimat tersebut ada sebuah poin yang dapat diambil yaitu proses berpindahnya manusia dari kegelapan menuju cahaya yang didampingi dengan intensif oleh Nabi Muhammad SAW.   Di satu sisi kalimat tersebut memang hanya menjadi pelengkap saja. Kalau bahasa jawanya dinggo wangun-wangun. Di sisi lain kesan yang pertama muncul ketika mendengar kalimat tersebut adalah proses berpindahnya dari kegelapan menuju cahaya hanya berlaku ketika Nabi Muhammad SAW ada sebagai manusia saja.   Ketika beliau sudah wafat, proses tersebut berhenti karena sudah terang benderang, sudah penuh dengan cahaya. Dan sangat sering didramatisasi bahwa jahiliyah sangat buru

Berhala Modern (Kemapanan 4)

Sistem kehidupan yang sedang berlaku adalah kecintaan terhadap benda-benda. Kekaguman yang berlebihan terhadap benda-benda. Bersamaan dengan itu ada sistem tukar menukar yang pelan-pelan diubah menjadi lebih dari sekedar tukar menukar. Sistem tersebut disimbolkan dengan uang. Rasa kecintaan terhadap benda membuat manipulasi terhadap sistemn tukar menukar tersebut menjadi sangat mudah.   Uang menjadi titik berat seseorang melakukan sesuatu. Belajar supaya pandai mencari uang. Silaturahmi supaya mempunyai jaringan luas untuk mencari uang. Bekerja mencari uang. Berdoa supaya punya uang melimpah.   Manipulasi sistem tukar-menukar yang alat tukarnya berupa uang itu menghasilkan sebuah tradis baru bagi manusa.   Tradisi tersebut adalah tradisi kemapanan. Unsur-unsurnya adalah martabat ala materialisme, kehormatan ala materialisme, kekuasaan ala materialisme, kenyamanan ala materialisme, surga-surga ala materialisme. Semua bentuknya hanya menitikberatkan pada pemuasan organ-organ fisik m

Olahraga dan Kemapanan (Kemapanan 3)

Pada zaman modern ini ada budaya baru yang sebenarnya hanya persoalan gaya hidup tetapi seringkali dihubung-hubungkan dengan kesehatan. Budaya tersebut kita sebut sebagai olahraga. Semakin ke sini bentuk-bentuk olahraga bermacam-macam. Selalu muncul yang baru. Kita ambil contoh saja sepak bola. Dulu sepak bola hanya terbatas permainan sepak bola di lapangan besar, tetapi seiring bertambahnya tahun muncul variasi-variasi yang akarnya dari sepak bola. Futsal, sepak bola pasir, free style football , dll.   Olahraga berasal dari kata olah dan raga. Dalam hal ini yang diolah adalah raga, badan atau jasmani. Kesehatan itu bukanlah urusan jasmani. Walaupun salah satu indikator kesehatan adalah jasmaninya sehat. Yang paling berkaitan dengan kesehatan sebenarnya pikiran, akal. Kalau pikiran sehat otomatis semuanya sehat. Karena segala jenis tindakan titik awalnya berada di pikiran. Kalau memang dikaitkan dengan kesehatan akan lebih tepat jika ditambah olahrasa dan olahpikiran.   Bagi orang

Meng-abu-lahab, Mem-fir’aun, Men-namrud (Kemapanan 2)

Manusia sebagai makhluk yang diberi kesadaran gerak tak akan nyaman dengan keadaan-keadaan yang bertentangan dengan kesadaran tersebut. Setiap kali ia sendiri dan tak berkegiatan ia pasti akan merasa bosan. Ia membutuhkan gerak walaupun hanya sebatas gerak tubuh sederhana, bukan gerak hati, bukan gerak pikiran. Kesadaran mapan tidak relevan dengan jasmani maupun batin manusia. Pelombaan menuju kemapanan adalah bom waktu bagi manusia itu sendiri. Itulah langkah menuju kiamat yang sebenar-benarnya. Kemapanan mematikan kreativitas. Padahal salah satu fungsi akal terletak pada kreativitas. Untuk mengelola bumi beserta isinya salah satu yang dibutuhkan adalah kreativitas. Lihat saja, berbagai karya yang luar biasa muncul pada posisi si pembuat karya dalam keadaan tidak mapan, dalam posisi yang berbanding lurus dengan kesadaran gerak. Apakah itu dalam penjara, keadaan miskin, sakit serta keadaan-keadaan lain yang berbanding lurus dengan kesadaran gerak. Anak-anak muda yang sedang monce

Seakan-akan Bisa Menikmati (Kemapanan 1)

Hidup dan waktu adalah satu kesatuan yang tak bisa dipisah-pisah. Sejalan dengan hal tersebut berarti hidup adalah pergerakan sebagai mana waktu yang terus bergulir. Hidup bisa menjadi kehidupan karena ada pergerakan yang semuanya berada dalam bingkai waktu. Kehidupan menjadi indah karena ada dinamika. Keindahan suaranya, ketepatan meletakkan cengkok, vibrasi, improvisasi. Lekuk-lekuknya, gradasi warnanya, tebal tipis garisnya. Keindahan lenggak-lenggoknya, keindahan komposisi gerakannya, ketepatan temponya. Semua itu ada karena adanya kreativitas. Yang kesemuanya itu dan diawali dan ditopang oleh Sang Maha Kreatif.   Kesatuan yang disebut hidup, berisikan kehidupan, indah karena kreativitas, berada dalam ruang maha luas dan bingkai waktu yang semuanya itu diawali dan ditopang oleh Sang Maha Kreatif adalah pergerakan yang setiap saat terus bergerak. Tak pernah satu kalipun dalam satuan waktu terkecil berhenti. Dan diciptakannya makhluk bernama manusia supaya ia melakukan pergerakan-p

Dosa, Hampir Seratus Persen

Betapa menyedihkan nasib manusia saat ini. Hatinya terombang-ambing. Jiwanya melamun dalam sebuah ketidakmengertian. Sukmanya tersesat dalam kegelapan yang teramat luas. Raganya hidup namun seperti tak hidup, karena tak pernah sekalipun ia memutuskan untuk berjalan ke sana karena keinginan dari dirinya yang benar-benar dirinya. Seluruh bagian hidupnya sudah diset sedemikian rupa oleh arus-arus yang cukup kuat yang telah diciptakan oleh dajjal, yakjuj dan makjuj, setan dan iblis.   Perang, korupsi, perjudian, pemerkosaan, pembunuhan, perampokan, psikopat, serta masih banyak lagi bentuk kemenyimpangan lain yang ternyata semakin hari semakin merebak. Sebenarnya apa yang terjadi. Kenapa sisi kemanusiaan manusia semakin menipis. Sebenarnya apa yang menjadi orientasi hidup manusia saat ini. Apa mungkin manusia sudah tidak mengerti tentang orientasi hidup. Karena ketidakpastian orientasi hidup itu manusia melampiaskannya ke berbagai penyimpangan-penyimpangan. Atau juga, tahu tentang orienta

Kebimbangan Zaman

Manusia di zaman ini sedang berada di puncak kebimbangannya. Ada semacam kesepakatan-kesepakatan baru diantara manusia untuk menentukan apa yang disebut sebagai peradaban. Parameter beradap masa lalu sepertinya akan mulai terkikis dan diganti dengan parameter baru. Sehingga, dewasa ini seakan-akan tidak ada pakem ukuran-ukuran untuk menentukan nilai-nilai. Apakah yang ini beradab, yang itu tidak beradap.   Parameter masa lalu menganggap suatu hal beradab. Tetapi dengan adanya parameter baru bisa jadi hal tersebut dianggap tidak berguna. Parameter masa lalu cenderung kepada proses-proses. Parameter sekarang kepada hasil-hasil.   Misalnya saja agama. Memang dimana-mana kegiatan keagamaan sedang semarak. Tetapi apakah yang disangka sebagai kegiatan agama itu memang benar-benar agama atau hanya sekedar pelestarian adat yang telah berlangsung sejak lama. Artinya orang-orang menjalaninya karena memang sudah sejak lahir ada dan tidak berani melanggarnya sebab sudah berlangsung lama dan tu