Salah satu keniscayaan yang dibuat oleh Tuhan adalah
presisi. Apa saja yang ia buat pasti memiliki titik akurasi presisi yang
benar-benar tepat. Bentuk manusia, bentuk pohon, garis edar bulan, garis edar
planet-planet, detak jantung, aliran darah. Semua hal tersebut jika sesekali
saja tidak presisi akan berjalan tidak semestinya.
Presisi
ini berbeda dengan akal. Kalau akal lebih kepada alat untuk memahami, mencipta,
menginovasi berbagai hal. Kalau presisi bukanlah sesuatu hal yang bisa dimiliki
dengan cara dilatih. Ibaratnya akal ini rahman, semua manusia pasti mendapatkan
anugerah-Nya. Kalau presisi itu rahim, anugerah khusus yang diberikan Tuhan
kepada manusia-manusia tertentu.
Jika
dilihat dari keadaan zaman sekarang ini yang sangat sulit ditemui adalah
presisi. Dalam berbagai bidang, dalam segala hal. rasa-rasanya apa saja yang
dilakukan oleh manusia selalu tidak pas. Kadang-kadang kurang, kadang-kadang
berlebihan. Dan itu berada pada tingkatan yang akut. Tidak heran jika
permasalahan begitu semakin menumpuk. Saking menumpuknya malah dianggap tidak
ada masalah.
Maka,
presisi adalah suatu keniscayaan hidup. Jika manusia hidupnya mau beres apapun
saja yang dilakukannya harus presisi.
Artinya,
untuk bisa mendapatkan anugerah presisi kita harus mendekat kepada Tuhan. Kalau
memang kita dikehendaki mendapatkan anugerah presisi tersebut maka Tuhan akan
memberikannya. Kita harus menyerah total kepada Tuhan. Bahkan, kalau bisa tidak
hanya menyerah, tetapi menyatu dengan Sang Maha Presisi. Sehingga, apapun saja
yang kita lakukan tanpa ada pertimbangan terlalu lama sudah presisi.
Dari
keadaan tersebut kelihatannya manusia zaman ini memang kurang mendekat kepada
Yang Maha Presisi. Akhirnya tidak dianugerahkan kemampuan untuk presisi kepada
manusia. Jika semakin lama Tuhan tetap tidak menganugerahkan kemampuan presisi
kepada manusai. Maka tibalah kita pada suatu kiamat kemanusiaan.
Komentar
Posting Komentar